Palembang – Dalam debat ketiga yang dilaksanakan oleh KPU Sumsel, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumsel, Herman Deru – Cik Ujang, memaparkan program – program prioritasnya.
Herman Deru – Cik Ujang nomor 1 menyoroti masih banyaknya Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) yang masih ada hingga saat ini di Sumsel.
Herman Deru mengatakan ada dua macam kawasan kumuh ini. Pertama rumah tidak higienis dan kedua karena kepadatan penduduk. Jika rumah tersebut kumuh karena tidak hiegienis ini bisa diatasi sanitasinya.
Apabila kumuh karena kepadatan penduduk maka pemerintah harus menyiapkan lahan bagi masyarakat agar kawasan padat penduduk tersebut untuk bisa di pindahkan ke tempat yang layak.
“Untuk menyiapkan lahan agar suatu kawasan tidak terjadi kepadatan penduduk maka kita sebagai kepada daerah harus menyiapkan lahan. Nah lahan di siapkan tidak perlu dana dari APBN atau APBD . Dana bisa gotong royong dengan perusahaan besar,” ungkapya.
Herman Deru pun mencotohkan saat dirinya menjabat sebagai Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur,dimana ia membangunkan rumah layak huni untuk masyarakat dan mendapatkan rekor Muri.
“Jadi kita harus petakan duluh di daerah mana saja rumah tidak layak huni. Setelah itu dari daerah bisa di laporkan ke Provinsi,” katanya.
Masih dikatakan Herman Deru, ketika ia menjabat Gubernur Sumsel Rumah Tidak Layak Huni sudah mulai berkurang.
“Sejumlah kawasan kumuh seperti pasar Cinde, Jakabaring dan mangkraknya pembangunan masjid Sriwijaya dan kumuh itu bukan era saya. Waktu saya menjabat semuanya bersih,” tutupnya.